Rabu, 30 Maret 2016

Sebuah Paket

Untukmu yang telah mengirimkannya

Sebuah paket kuterima pagi ini, paket yang terlalu dini. Sesuatu yang tak pernah ku minta, tapi Sang Pengirim lebih mengerti waktu yang lebih tepat untuk memberikannya. Mungkin Dia tahu aku sudah siap menerimanya, mungkin Dia tahu kalau aku membutuhkannya. Mungkin Dia tahu kalau dua lebih baik daripada satu.

Sepaket yang jauh dari sempurna. Bingkisannya hanya dibalut oleh kesederhanaan. Diisi oleh hati yang utuh, senyuman yang dapat membuat hatiku luluh, tawa yang membuat awan kelabu dalam hari-hariku lumpuh, dan perjalanan pikirannya yang begitu ingin ku telusuri. Kabut asing yang menyelimutinya kini luput oleh sebuah perkenalan. Lewat peristiwa-peristiwa buatan Dia yang begitu magis, sekaligus manis. Ikatan-ikatan lain pun mendekatkan lewat berulang kali pertemuan. Aku hanya belum tahu kalau paket itu akan benar-benar sampai ke rumah yang tepat; hatiku.

Di atas paket itu tertulis nama yang tidak begitu asing, nama yang selalu membuat telingaku jeli saat semesta membicarakannya, nama yang begitu mudah memberikan kebahagiaan, nama yang membuat kekagumanku begitu pekat. Sepaket yang begitu manis sudah tiba di depanku. Satu hal yang terlintas di kepala saat menemukannya, "Aku ingin menjaganya".

Terimakasih sudah mengirimkan pria ini untuk kujaga hatinya. Terimakasih sudah memilihku sebagai perempuannya. Terimakasih telah mempersatukan kami, Tuhan. Terimakasih karena kau telah mengerti, jauh lebih mengerti dari apa yang biasa kepala terima. Terimakasih untuk paket-paket masa lalu yang pernah kau pindahkan haluan, karena kini aku sudah benar-benar menemukan yang terbaik. Terimakasih untuk cinta yang masih tersedia untuk kami berdua. Tuhan, tetaplah menjadi perantara.



Dari yang berbahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar