Jumat, 25 Maret 2016

Kamu Sudah Lebih Dari Cukup

Apa kabarmu, pujangga hati? Semoga baikmu memberkati. Bagaimana masa kini, hai manusia kasih? Semoga kau tetap dapat memperjuangkan yang telah lirih.

Dengan seluruh kekaguman, surat ini aku kirimkan.

Selamat dua puluh lima, manis.

Kamu cukup tersenyum dan semudah itu aku jatuh terkagum-kagum. Kamu tak perlu menjadi pria kekar yang ada di drama-drama televisi, sesederhana itu sudah memikatku dengan ketulusan hati. Kamu memang tidak memiliki banyak seperti yang dunia unggulkan, tapi justru itu yang membuat kepadamu aku menetapkan pilihan. Kamu berbeda dan menerimaku apa adanya.

Bersamamu, aku tidak perlu menjadi orang lain. Kamu tak perlu menjadi pahlawan-pahlawan yang diidolakan oleh seisi dunia, karena kamu memiliki kekuatan khusus di mataku. Kekuatan untuk membuatku tersenyum disaat tak ada satupun yang mampu mengusir sedihku. Terlalu magis. Terlalu sederhana. Namun aku suka.

Sesederhana kamu hadir, segala kuatirku pun terusir. Dari caramu melihat dunia, dari caramu menatap realita, dari caramu menyebarkan cinta, dari caramu menggantungkan mimpi, dari cara kerja pikirmu dan caramu mencintaiku. Aku sungguh jatuh cinta. Kamu tak perlu berjanji, cukup mengindahkan dalam hati. Kamu selalu menyuguhkan segala yang melebihi ekspektasi. Kamu sudah lebih dari cukup. Terima kasihku takkan pernah habis-habis, karena Tuhan telah menghadirkanmu, wahai hati yang telah pergi.

Terima kasih, masa lalu. Masa kuatku. Terima kasihku dari yang mencintamu dalam dekapan doa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar