Selasa, 20 Desember 2011

The Adventure of Fairy

Kenalan sama Tokoh-tokohnya Dulu Yuk!

Fairy Little Andreas

Fairy Little Andreas yang biasa dipanggil Fairy ini berumur 10 tahun. Dia adalah anak kedua dari keluarga Andreas. Dia cantik, tomboy, pemberani, rambutnya bergelombang panjang berwarna cokelat, tinggi, dan sangat pintar seperti kakanya, Sisca. Fairy bersekolah di Elementary School berasrama dan duduk di kelas 6-A atau tepatnya kelas unggulan yang ditempati oleh murid-murid yang pintar, termasuk Fairy. Dia sangat pandai bermain musik, berenang, dan bermain badminton. Di kelasnya itu dia sangat senang karena dia mempunyai banyak teman. Sahabat Fairy adalah Vika.

Sisca Little Andreas

Sisca Little Andreas atau Sisca adalah kakaknya Fairy. Dia berbeda 8 tahun dengan Fairy, karena Sisca sekarang berumur 18 tahun. Sisca adalah anak sulung dari keluarga Andreas. Cantik, feminim, rambutnya lurus itu berwarna cokelat tua, dan pintar. Sisca bersekolah di University bagian kedokteran. Katanya sih, Sisca ingin jadi Dokter. Semoga Lulus yah Sisca!

Mrs. Andreas

Mrs. Andreas adalah Mom Fairy dan Sisca. Mrs. Andreas selalu menyanggul rambutnya yang panjang, dan memakai baju berlengan pendek. Beliau sangat terlihat keibuannya dan cantik sekali.

Mr. Andreas

Mr. Andreas adalah Dad Fairy dan Sisca. Beliau selalu tertawa dan melawak. Leluconnya pun bermacam-macam, dan kumisnya tebal. Terlihat sekali kewibaannya. Mr. Andreas bekerja sebagai Pengusaha Restoran berbintang lima dan sudah menyebar luas diberbagai negara.

Vikalia Rose

Vikalia Rose atau biasa disebut Vika ini orangnya tinggi, pintar dan orangnya periang. Dia tergila-gila dengan warna Orange. Katanya sih Orange itu seperti warna yang menggambar kegembiraan. Rambutnya lurus berwarna keemasan. Jika tertimpa sinar matahari, rambutnya semakin menyilaukan. Dia adalah sahabat dan duduk sebangku dengan Fairy.

Karine Violet

Karine Violet adalah nama lengkap dari Violet. Dia orangnya sangat sensitive dan cerewet. Violet keturunan bangsa Eropa. Dia pindahan dari sekolah Elementary School di England. Dia cantik dan sangat mementingkan yang namanya kecantikan dan mode. Mode yang ditirunya pun tidak tanggung-tanggung. Langsung dari Paris, kota Mode Dunia!

Percy Clara

Percy Clara, Clara sebutannya. Dia sangat jago bermain basket dan berenang. Dan dia pandai dalam mengerjakan Matematika. So, kalau ingin nilai Matematikanya bagus, datang langsung saja kepada Clara.

Nah, kalian sudah tahu kan tokoh-tokohnya? Sekarang ayo baca petualangan Fairy ya! Semoga senang dengan Cerita ini. Let’s Read!

Hari yang Membosankan

“huh…” seorang anak sedang termenung melihat keluar jendela di bis sekolahnya yang akan menuju rumahnya. Dia itu adalah Fairy. Fairy duduk di samping Vika, sahabatnya.

“Kenapa sih Fai? Perasaan aku, kamu tuh dari tadi melamun saja. Ada apa?” Tanya Vika yang melontarkan pertanyaan kepada Fairy.

“Oh, tidak ada apa-apa kok! Aku memang lagi bosan saja.” Jawab Fairy.

“Ayolah Fai, cerita sama aku! Aku kan sahabatmu. Please..” Vika membujuk Fairy.

“Ok, ok. I’m so boreeeeeeeeed, because…” kata Fairy terputus karena ada temannya yang meminta nomor handphone Fairy. Fairy pun memberinya.

“Because what?” tanya Vika lagi.

“Karena mom dan dad akan pergi meninggalkanku. Mereka akan pergi ke Eropa. Sedangkan aku, aku akan tinggal dengan kakakku dan bibiku yang akan datang ke rumah nanti lusa.” Terang Fairy dengan sedih dan panjang lebar. Memang, orang tua Fairy akan pergi ke Eropa untuk bisnisnya. Mr. Andreas akan membuat Restorannya itu di Jerman dan di Inggris.

“Ya sudahlah, dari pada kamu sedih terus! Mendingan kita bertemu di Taman pukul 4 sore. Sekalian kita ajak Violet, dan Clara, Ok?” ajak Vika.

“Ok!” jawab Fairy dengan mantap.

“Gitu dong. Jangan sedih melulu, bosen lihatnya.”

“Hehe.” Fairy pun menyengir.

“Weits, jangan nyengir lebar-lebar, Pepsodent mahal mbak. Hahaha” Jawab Vika. Merekapun tertawa puas bersama.

Beberapa menit kemudian Vika pun turun, sedangkan Fairy turun setelah Vika. Karena rumah Fairy lebih jauh dibandingkan dengan rumah Vika. Fairy segera masuk ke rumahnya dan disana Kak Sisca sudah pulang, sedang asyik menonton televisi. Biasanya sih Kak Sisca pulang pukul 4-5 sore. Tetapi, sekarang dia pulang pukul 1 siang.

“Aku izin dulu ke mom ah! Sebelum pergi ke Taman.” Gumam Fairy. Lalu, Fairy pun jalan menuju kamar Mrs. Andreas.

Tok.. Tok..

“Siapa?” tanya Mrs. Andreas dengan lembut.

“Aku mom. Ini aku Fairy, bolehkah aku masuk?”

“Oh silakan.. mau apa sayang?” tanya Mrs. Andreas sambil merubah posisi duduknya.

“Bolehkah aku ke Taman mom?”

“Oh, boleh. Tapi kamu harus makan siang dulu dan jangan lama-lama ya!”

“Ok, mom!” jawab Fairy sambil menghormat seperti Tentara kepada Mrs. Andreas.

“Hahaha, ada ada saja kamu ini” Jawab Mom

“Iyalah, kan Fairy gitu loh..”

Fairy pun makan siang dengan Kak Sisca di meja makan. Di sana sudah ada makanan yang di masak oleh Mr. Jacob. Makanannya sangatlah lezat.

“Mr., sekarang masak apa nih? Kayaknya enak tuh!” tanya Kak Sisca yang sudah dari tadi menunngu masakan Mr. Jacob.

“Oh, sekarang Mr., bikin menu special untuk makan siang hari ini. Yaitu Kepiting Bakar dengan aliran karamel di atasnya, Juice Jeruk dan Juice Strawberry, Nasi Goreng Spesial, dan Sayur Sup Jagung Kental.” Jawab Mr. Jacob.

“hmmm…. Kayaknya yummy tuh! Kita langsung makan saja yuk! Kruyukan nih.” ajak Kak Sisca.

“Kayaknya kak Sisca itu lapar sekali ya?”

“Iya dong, kakak lagi lapar. Soalnya tadi kakak latihan soal-soal ulangan fisika. Capek gila...” kata kak Sisca sambil mengeluh.

“Memangnya fisika itu susah ya kak?”

“Jangan ditanya Fai, beuh, saking gampangnya sampai mau oecah ini kepala! Nanti geh kamu SMP ngerasain.” Terang Kak Sisca.

“Oh, Sudah ah, Aku mau makan dulu! Yang lapar kan bukan kak Sisca saja, aku juga lapar. Okay?” Akhirnya mereka pun bercanda bersama di meja makan.

Setelah makan siang, Fairy pergi ke kamarnya, buka lemari pakaian dan mengambil baju handuk mandinya yang bergambar kelinci putih sedang bermain. Dan bergegas untuk mandi. Selesailah kemudian, dia memakai baju tidak berlengan berwarna merah muda, dan memakai sweater pendek tipis berwarna putih. Dan bawahannya celana pensil pendek selutut. Rambutnya, memakai kunciran teddy bear coklat dan di samping kanan serta kirinya itu, dipakaikan jepit teddy bear juga, supaya rambut yang dikucir tidak berantakan. Fairy pun pergi menuju Taman menggunakan sepeda Fixie-nya itu yang berwarna ungu-putih.

Setelah sampai di Taman, Fairy merasa kesepian karena teman-temannya belum juga datang. Memang, Fairy terlalu cepat. Tadi saja dia mandi baru pukul tiga lebih. Untung Fairy membawa handphone Blackberrynya itu. Lalu, Dia menelpon Vika.

“Halo?Ada apa Fai?” tanya Vika dari seberang sana.

“Kamu ada di mana? Aku sudah sampai Taman nih!” Fairy menelpon dengan handphonenya.

“Ok! Tunggu saja! Aku mau mengeluarkan sepedaku. Sebentar lagi aku pasti sampai kok!”

“Cepat datang ya! Aku sendirian nih, tidak ada teman yang diajak ngobrol. Ya walaupun banyak orang tapi kalau tidak ada teman sama saja bohong! Iya kan?”

“Memang, Violet dan Clara belum datang ya?”

“Iya. ya sudah lah biarkan saja! Aku ingin kamu cepat datang, Sudah dulu ya!”

“Eunya wih. Sakeudap.”

Klik. bunyi telepon tanda dimatikan.

Huh, capai juga ya kalau menunggu lama-lama. Karena merasa kesepian, dia pun meng-sms ketiga temannya.

Hei, Come on Girl, bĂȘte tau disini. Ga ada yang bisa diajak ngobrol. Buruan datang yah! :D

Untungnya pada saat itu Clara cepat datang. Setelah Clara datang kemudian Vika, dan Violet datang terakhir. Mereka berempat bermain benteng di tepi Taman, setelah bermain benteng Violet pulang duluan karena katanya dia mau pergi ke Amerika untuk menjenguk saudaranya yang sakit. Beberapa menit kemudian, hujan turun deras ketika semua orang sedang bergembira di Taman. Akhirnya Fairy dan teman-temannya segera menaiki sepedanya dan mengendarainya dengan cepat. Wush…..

“Kenapa sih harus hujan besar seperti ini? Membosankan tahu gak?” celoteh Fairy terus menggulak tiada hentinya.

“Sudah dong! Jangan ngoceh terus. Kayak burung beo saja! Mau dibilang begitu? Lagian juga kalau hujan turun kan bukan kamu yang nurunin dan bukan kamu yang ngeberhentiin! Iya kan?” Kak Sisca marah sambil menatap mata Fairy.

“Iya kak, aku tahu kalau bukan aku yang ngeberhentiin. Tapi kan aku bosan!

“Weh, diam ajalah.” Jawab Kak Sisca sewot.

“Yaudahlah, mendingan aku baca komik Sailor Moon atau tidak Conan daripada berantem sama Kak Sisca. Wlee.” Fairy juga tak mau kalah. Memang, Fairy suka komik yang namanya Sailor Moon dan Conan. Dia sangat tergila-gila dengan Jepang. Mereka berdebat sampai akhirnya mom pun masuk ke kamar mereka dan memarahi mereka berdua.

“Hei, kalian itu kan adik kakak! Kenapa bertengkar terus? Hampir setiap hari mom dan dad dengar kalau kalian bertengkar. Entah itu pagi, siang ataupun malam! Di meja makan atau di kamar kalian selalu ribut!” Mrs. Andreas marah sambil memasuki kamarnya lagi.

Entah mom lagi apa? Setahu aku mom selalu di kamar karena sedang mengerjakan sesuatu yang ada di Laptopnya mom. Pernah, aku dan Kak Sisca membuka data mom pada saat mom mandi, tetapi hanya tulisan-tulisan dan data-data pekerjaan dad. Kayaknya Laptpop itu milik mereka berdua. Sudah ah! Jangan mikirin yang aneh-aneh. Itu kan urusan orang tua, ngapain aku ikut campur ya? Ayo sekarang ke petualangan ku yang menegangkan.

Camping With My Friends

Seperti hari biasa. Fairy dan teman-teman pergi ke sekolah bersama, setelah sampai di gerbang komplek mereka menitipkan sepedanya kepada Pak Satpam yang ada disana. Bis pun sudah datang dan Fairy duduk di sebelah sahabatnya, Vika. Mereka mengobrol dengan Violet dan Clara. Fairy dan Vika duduk di barisan ke-empat dari depan, dan Violet dan Clara duduk di belakangnya Fairy.

Setelah sampai di Sekolah mereka akan menginap sampai hari Jumat dan setiap hari Sabtu dan Minggu murid-murid pulang ke rumahnya masing-masing.

Bel pun berbunyi tanda murid untuk masuk ke kelasnya. Fairy dan Vika pun segera memasuki kelas 6-A yang sejuk itu karena kelasnya full AC. Pelajaran pertama yang akan dimulai adalah pelajaran Matemetika. Matematika di kelas 6-A sudah sampai perhitungan luas bangunan, tetapi kelas lain baru sampai perhitungan pecahan campuran.

Bel tanda istirahat berbunyi.

“huhhh… tadi Matematika bingung juga ya? Ada caranya, e-eh malah jawabannya gak ada. Ada jawabannya malah caranya ngebingungin…. Pusing, pusing, pusing.” Kata Violet berceloteh seperti Upin Ipin.

“Sudahlah Violet, mendingan kita makan di kantin sambil ngobrol, yuk!” ajak Vika

“Boleh juga tuh idemu Vik! Dari pada bikin bingung di sini, malah nanti tambah pusing! Soalnya kan banyak orang berlari-larian di koridor sekolah ini.”jawab Fairy.

“Ya sudah aku ikut deh! Tunggu Clara, ya!” kata Violet

Setelah menunggu lama Clara, di kantin ada Kirana dan Rosita, teman sekelas mereka juga. Sedang minum jus. Akhirnya mereka pun duduk bersama. Fairy memesan Nasi Goreng dengan Juice Mangga, Vika hanya memesan The Botol dingin, Violet menyantap Ice Cream Strawberry nya itu dicampur rasa Vanilla, Kirana memesan Steak saja (minumnya bawa dari Rumah, kan anak sehat), dan Rosita meneguk Es Jeruknya yang masih segar dan enak itu. Sudah hampir satu jam mereka di kantin. Eh, tenang dulu! Di Elementary School ini istirahatnya 1 setengah jam kok!

Bel tanda masuk berbunyi. Tadi kan bel tanda istirahat.

Sekarang murid kelas 6-A memulai pelajaran yang kedua adalah Komputer. Mereka bersiap-siap untuk mengantri menuju laboratorium computer yang super megah itu. Anak kelas 6-A akan mempelajari Microsoft Power Point dan Internet. Asyiknya kalau sudah pelajaran bagian internet disuruh membuka Facebook karena bisa bermain Pet Society dan Restaurant City. Itu lho, game popular yang ada di Facebook.

“Seru ya tadi aku jadi bisa menaikkan level Pet Society aku.” Ungkap Fairy

“Udah level barapa Fai?” tanya Clara

“Baru level 25 sih.. tapi lama mau naikinnya.” Jawab Fairy

“Level 25 kata kamu baru? Aku juga baru level 13 Fai! Aneh kamu.” Kata Vika

“Sudah ah, mendingan kita ke kelas kita supaya aku bisa pakai sepatu nih!” ajak Violet. Memang Violet orangnya agak sensitive terhadap barang-barang yang ada di sekitarnya dan dia anti sekali yang namanya kotor. Walaupun beitu Violet itu orangnya ramah lho! Dan disukai banyak orang.

Ternyata Mrs. Julia wali kelas kami telah memberikan surat untuk kedua orang tua kami, katanya mau diadakan Camping di Desa yang jauh dari kota.

“Mudah-mudahan aku boleh sama mom dan dad.” Gumam Fairy sambil berharap.

Hari pun sudah begitu siang, Fairy dan teman-temannya segera menuju gerbang dan menunggu bis sekolah yang akan menjemput anak-anak itu. Sesampainya di rumah, Fairy segera memnggil mom dan dad untuk memberitahukan bahwa akan diadakan perkemahan di Desa itu. Ternyata Mrs., dan Mr., Andreas sedang makan siang di meja makan bersama.

“Hello mom, dad, how are you today?” tanya Fairy kepada Mrs., dan Mr. Andreas.

“Hello my children! Bagaimana keadaanmu di Sekolah? Biasanya kamu menginap di asrama sampai hari Jumat, ada apa ini?” kata dad panjang lebar.

“Baik dad, seperti biasanya. Sekarang aku tidak menginap di asrama karena Mrs. Julia menyuruh kami pulang untuk memberitahukan ini!” kata Fairy sambil memberi selembar kertas yang berisi tentang persetujuan mom dan dad untuk Fairy berkemah.

“Kalau kau ingin ikut camping, silakan saja. Asalkan kau hati-hati kami tidak melarangmu. Kau ingin pergi dengan siapa?”

“Aku ingin pergi dengan Vika.”

“Okay. Ini mom memberi uang untuk membeli keperluan mendadak dan di saat perjalanan nanti.” Mrs. Andreas mengambil uang yang ada di lemarinya dan memberi Fairy 4 lembar uang, yaitu 2 lima puluh ribuan dan 2 uang seratus ribuan. Fairy pun membeli barang-barang yang dibawanya. Dianataranya adalah makanan dan minuman untuk perjalan nanti. Oh iya, camping ini kan dilakukan minggu depan. Jadi, minggu depan camping, minggu depannya lagi mengantarkan Mrs., dan Mr., Andreas ke Bandara.

Beberapa Hari kemudian, Fairy sudah siap untuk camping ke Hutan yang jauh dari kota itu.Mrs., dan Mr., Andreas mengantar sampai Elementary School. Setelah beberapa menit kemudian menunggu, akhirnya Vika pun datang. Fairy duduk di barisan kelima dari depan. Fairy melambaikan tangan kepada Mrs., dan Mr., Andreas dari dalam bis sebelum berangkat. Vika naik ke bis ini dan duduk di samping Fairy karena tempat duduknya masih kosong.

“Hei Vika! Tumben telat datang. Biasanya kamu datang duluan daripada aku?”

“Oh, tadi aku bangun kesiangan. Hehehe.”

“Memangnya kamu bangun jam berapa?”

“Jam 5 lewat 15 menit. Kamu?”

“Jam setengah empat. Ah, gak beda jauh ini. Yang penting kamu datang ke sini.

Mereka pun tertawa bersama dan bercanda bersama. Tetapi ada kejadian yang membosankan, kenapa? Karena bis itu mogok di tangah jalan pada saat menaiki gunung. Mungkin karena kebanyakan penumpang atau aki-nya tidak kuat? Hhh… nyebelin abis deh! Akhirnya anak-anak yang ada di dalam bis disuruh turun untuk menunggu beberapa menit. Setelah selesai, anak-anak naik ke bis lagi. Fairy dan Vika tertidur pulas sebelum sampai di Hutan. “Fairy, Fairy….” Sepertinya ada yang membangunkanku. Hmm, suaranya pun tidaklah asing bagiku.

“Fairy, ini aku Vika… ayo bangun! Sudah sampai nih di Desa!”

“Iya, aku tidak ingin tertinggal cara-acara yang seru itu! Ayolah Fai!” seru Violet

“Iya, iya, aku bangun nih. Memangnya ada acara apa saja?” tanya Fairy sambil merapikan bajunya dan mengambil tas ranselnya itu. Hmm, suananya sangatlah beda dengan di Kota. Walaupun siang hari, di desa tetap teraga kesegaran dan keindahannya.

“Katanya ada berbagai lomba sih! Ada balap karung, lomba bakiak, panjat pinang dan lain-lain.” kata Clara panjang lebar.

“Kayak lomba 17 Agustusan saja ya? Aku jadi gak sabar nih! Ayo!” jawab Vika.

“Ih, tapi Aku takut kotor.” Potong Violet.

Fairy, Vika dan Clara pun saling berpandangan.

“Tarik mang!” jawab mereka bertiga serempak sambil menarik tas ransel milik Violet.

“Whoaaaaaaaa…” Violet berteriak.

Merekapun turun dari bis dan langsung berbaris di lapangan yang ditentukan. Lapangannya sangatlah luas. Fairy dan teman-temannya berbaris karena akan diberi petunjuk bahwa nanti akan berjalan ke arah mana. Tiap kelompok beranggotakan 4 orang. Yaitu, Kelompok 1; Juliet, Fita, Nadia, Gina. Kelompok 2; Fairy, Vika, Violet, Clara. Kelompok 3; Rosita, Kirana, Veronika, Stefany. Kelompok 4; Justine, Jones, Zacke, Christian. Dan seterusnya. Kelompok 2 yaitu rombongan Fairy ditugaskan mencari harta berupa emas di Terowongan yang tembus ke Gunung. Mereka pun segera bersiap-siap untuk mencari harta itu.

“Are you ready children?” tanya seorang pemandu.

“Yeah!” jawab mereka semua.

“Ok? One, two, three.. Let’s Go!”

Anak-anak berlarian menuju tempat yang ditujukan oleh pemandu mereka masing-masing. Violet tampaknya sangat lelah, karena mereka sudah jauh berjalan kaki dari tempat perkemahan. Oh iya, di sini enaknya karena udaranya tetap segar dan lingkungannya pun bersih. Setelah lama berjalan mereka menemui Sungai yang panjang dan menyebranginya menggunakan Rakit yang terbuat dari bambu. Yang mendayung adalah Fairy dan Clara, karena hanya mereka yang kuat mengarungi arus dan mereka berani jika tenggelam. Wajar sajalah kalau mereka berani, kan mereka sama-sama tomboy. “huh.. akhirnya sampai juga di seberang sungai ini! Eh, Fairy, Vika disimpan dengan baik rakit ini!” kata Violet menyarankan

“Wih, ngoceh bae sire.” jawab Fairy dengan galak. Kayaknya Fairy marah karena kecapaian mendayung rakit tadi kali ya?

“Sudah-sudah, jangan berantem! Di depan sudah ada terowongan tuh! Mungkin hartanya ada di sana!” Clara melerai dan menunjukkan sebuah tempat. Ternyata benar saja, beberapa langkah lagi terowongan itu sudah terlihat! Terowongannya panjang sekali.kira-kira jaraknya lebih dari 1,5 kilometer. Mereka sudah tidak sabar, dan akhirnya mereka berempat berlari dan berlari dan sampai!

“Akhirnya sampai juga ya! Aku sudah tidak sabar mencari hartanya!” seru Fairy

“iya, sekarang tinggal mencari harta. Kan terowongannya sudah ketemu.” Jawab Violet. “Ayolah teman-teman, jangan banyak basa-basi! Langsung mencari saja yuk!” ajak Vika dengan penuh semangat. Di dalam terowongan itu gelap sekali! Untungnya Fairy dan Vika membawa senter. Jadi, jika suasana gelap senter tinggal dinyalakan supaya menjadi terang. Di depan mata mereka ternyata sudah ada 4 karung beras yang berisi emas balok, perhiasan seperti; kalung, cincin dan gelang. Mereka ikut berkemah bukan hanya mendapat kesenangan. Tetapi juga, mendapat hadiah. Memang sih, sekolah Fairy itu termasuk Sekolah bertarif mahal. Maka dari itu, lomba juga bisa-bisa hadiahnya emas… Wihhh.. Asyiknya bisa sekolah di tempat seperti ini. Tapi itu, Mr. Andreas lho yang mendaftarkan Fairy di sini. Dulu, Kak Sisca juga sekolah di sini. Tetapi, tidak sembarang orang lho, Sekolah disini, masuknya harus mengikuti Test Pelajaran terlebih dahulu. Kalau nilai test nya tidak mencukupi, yah terpaksa bersekolah di sekolah lain. Ini juga bukan Elementary School saja, tapi ada Junior High School dan Senior High School nya.

“Ayo sekarang kita bawa karung-karung ini. Nanti dibawa memakai rakit yang tadi ya!” terang Fairy.

Kenapa sih Fairy menyuruh-nyuruh saja? Ya iyalah Fairy menyuruh, karena Dia yang menjadi Ketua Kelompok. Sesampainya di seberang, mereka bergotong-royong membawa 4 karung emas itu. Tetapi, di tempat perkemahan hanya ada Kelompok Fairy dan hanya Guru-guru yang ikut. Berarti Kelompok 2 yang memenangkan pencarian harta itu. Eits.. jangan berpikir enggak-enggak dulu! Jarak pencarian setiap kelompok sama semua kok! Jaraknya 3,5 kilometer semua. Jadi tidak ada yang bilang curang nanti.

Malam pun tiba. Saatnya memberitahukan pemenang dalam lomba “Mencari Harta”. Anak-anak merasakan jantungnya berdegup kencang. Terdengar suara dari atas panggung menggunakan mikrofon. “Tes, tes, 1, 2, 3” suaranya seperti itu.

“Selamat Malam Anak-anak!” seru orang di atas panggung itu. Dia adalah Bapak Kepala Sekolah yaitu, Mr. Mike.

“Selamat Malam Mr.!” jawab anak-anak.

“Sekarang Mr., akan memberitahukan pemenang dalam lomba “Mencari Harta”.

“huh.. deg-degan ya! Mudah-mudahan kelompok kita yang menang.” Kata Fairy.

“Mulai dari yang ketiga yah, pemenangnya Kelompok 1 , silakan Ketua nya maju ke panggung.” Jelas Mr. Mike.

Juliet pun maju. “Juara kedua diraih oleh, Kelompok 4.” Justine pun naik.

“Dan yang pertama…….” Jeng jeng jeng jeng..

“Duh, jadi gugup.” Kata Violet

“Diraih oleh Kelompok 2! Silakan Ketua Kelompoknya naik ke atas panggung!” Mr. Mike memanggil.

“Yeah!! Kita berhasil! Mereka berempat berteriak.

Dan kelompok 2 pun mendapatkan 1 karung emas. Vika, Violet, Clara dan pastinya Fairy sangat senang sekali, atas kerja sama mereka akhirnya terbayar juga. Coba kalau tidak bekerja sama. Pasti tidak akan menang kan? Mr. Mike menyuruh kami untuk tidur di Kamar Villa yang sudah tersedia.

“Cimit geh, kunci kamarnya mana yah?” Tanya Vika.

“Aih, gimananya mah, kan kamu yang megang.” Jawab Clara.

“Dih, jangan aleman geh, akunya pengen tidur, nih. Ngantuk.”

“Weh, Kita juga ngantuk koplak! Pegel pula.” Celoteh Vika.

“Sst, diam. Kuncinya ada di Aku.”

“Kenapa ga dari tadi? Hadeh” Tanya Clara.

“Orang ga ada yang nanya, yaudah, mending diem.” Jawab Fairy sambil melewein mereka.

Akhirnya Fairy membuka kamar.

Mereka sudah pada mengantuk. Dan Zzzzz….. Mereka semua terlelap nyenyak..

Keesokan paginya…

Anak laki-laki mencari kayu baker, dan anak perempuan memasak. Ada juga yang membawa bekal sendiri-sendiri, yak arena di sana tidak ada yang berjualan seperti di Sekolah. Iya kan? Kira-kira nanti jam 10 pagi ini akan diadakan bermacam-macam lomba salah satunya lomba “Makan Kerupuk”. Banyak yang mendaftar ikut perlombaan ini, termasuk Fairy dan Vika. Mereka mendaftarkan diri ke Panitia Perlombaan yaitu, Mr.Guinea. Aneh ya namanya? Hehehe…. Violet dan Clara juga tidak mau kalah! Violet daftar ke perlombaan “Cari Koin Pakai Mulut”. Jadi caranya itu mulut kita mencari koin di dalam terigu yang dicampur oli. Tentu saja akan seru! Soalnya nanti muka kita belepotan seperti badut lho!

“Mr., aku ikut lomba makan kerupuk!” seru Fairy.

“Aku juga!” Vika mengikuti.

“Tenang, tenang. Nanti juga aku daftarkan. Siapa nama lengkap kalian?” tanya Mr.Guinea

“Fairy Little Andreas, dan ini Vikalia Rose, Mr., ayo cepat!” kata Fairy terburu-buru.

“Ok..ok.. sudahkan?”

“Iya. Terimakasih Mr.”

Sementara Violet dan Clara mendaftarkan diri setelah Fairy dan Vika selesai. Lomba pun dimulai. Yang pertama dilaksanakan adalah perlombaan makan kerupuk. Juara pertama yaitu Jhones Anderson. Memang Jhones dan Kirana kembar, waktu melahirkannya pun hanya beda 30 menit. Juara kedua adalah Fairy Little Andreas. Dan yang juara ketiga adalah Vikalia Rose. Setelah perlombaan makan kerupuk selesai sekarang giliran perlombaan cari koin pakai mulut. Juara pertamanya adalah Percy Clara, kan Clara tomboy. Jelas saja kalau dia menang walaupun namanya feminim, tapi sifatnya tomboy. Juara kedua adalah Lisa Vira Juliet. Dan yang ketiga adalah Karine Violet.

Satu minggu telah berlalu. Mereka pun akan pergi meninggalkan Hutan.

“Hey my children! How are you today? You’re ready for go home?” Tanya kak Pemandu.

“Yess!” jawab yang lain dengan serempak.

“Baiklah, masuk ke bis satu persatu ok? Di kursi sudah ada nama kalian masing-masing! You understand?”

“Yeah!” Mereka menjawab sambil menaiki bis dan duduk di kursi masing-masing.

Perjalanan begitu lama dan membosankan. Di bis ada yang sedang tidur, ada yang sedang main game PSP, ada yang sedang baca novel dan komik, dan juga ada yang sedang bercanda dan tertaw-tawa. Seperti ini tertawanya “HAHAHAHA”. Violet memang menyebalkan! Bisanya hanya menyuruh ini, menyuruh itu. Tetapi, jika orang lain yang menyuruhnya dia tidak mau mengerjakannya! Hhhhhh… sekarang dia lagi BBM-an yang Cuma ada di Handphone yang ber-merk Blackberry itu. Itu tuh, handphone yang lagi beken sekarang. Sebenarnya, Fairy dan Vika sudah kesal dengan tingkah laku Violet itu yang semena-mena. Tapi mau bagaimana lagi? Kita semua harus bisa menahan diri.

Good Bye Mom and Dad

“Hello, bisa bicara dengan Mrs.Anggrea? Bilang ini dari kakaknya!”

“Oh ini aku Kak! Ini aku Anggrea! Ada apa?” tanya suara dari seberang sana.

“Begini, Aku mau pergi ke Eropa. Boleh nitip Fairy dan Sisca tidak?”

“Boleh, nanti Anggrea deh yang ke sana. Kapan?”

“Kalau bisa sih sekarang. Bisa?”

“Oh bisa. Tapi agak siang tidak apa ya?”

“No problem. Thank you!”

“You’re welcome. Sudah dulu ya!”

Klik telepon dimatikan.

Keluarga Andreas memang akan pergi ke Eropa, yang sudah direncanakan. Jadi, Mrs.Andreas menelpon adiknya untuk menjaga kedua putrinya, yaitu Fairy dan Sisca. Sekarang baru jam 6 lebih 25 menit. Andreas akan pergi jam 10 tepat. Sekarang saatnya sarapan pagi sebelum olahraga pagi pada hari minggu ini. Mr.Darmawan sedang membuat masakan dan menghiasnya.

“Mr., menu sekarang apa?” tanya ku.

“bawel!” kata Kak Sisca.

“Apaan sih!”

“Wleee……”

“Sudah, sudah.. mulai lagi nih! Dibilangin kalian ini adik-kakak, kenapa masih ribut aja ribut.” Mom sudah marah.

“Iya. Pagi-pagi sudah bikin keributan saja! terutama kamu Sisca!” Dad juga marah. “Fai kan hanya menanyakan menu sekarang. Kenapa kamu malah meledeknya? Kamu juga sering bertanya, tapi lihat! Fai tidak meledekmu kan?” Mereka berdua marah, dan Kak Sisca hanya bisa menunduk.

“Iya, aku minta maaf deh sama Fai.” Kak Sisca berbicara sambil meminta maaf kepada Fairy.

“Begitu dong! Itu namanya anak Mom dan Dad.”

Keluarga Andreas semakin ramai di meja makan ini karena lelucon Dad yang sangat lucu, lebih lucu, sangat lucu, dan super lucu… hahahaha…

“Makanan datang! Sekarang Fried Chicken dengan Saus Tiram, Teh manis hangat, sayur macaronie sup, dan pudding strawberry campur cokelat.”

“Yippie…” kata kak Sisca.

“yuk makan! Yummy tuh!” Fai menambahkan.

Mereka makan bersama dengan penuh kekeluargaan dan kebersamaan. Tiada henti-hentinya Mr.Andreas melontarkan leluconnya yang super lucu itu. Akhirnya mereka semua tinggal menghabiskan makanan penutup yaitu, pudding strawberry campur cokelat.1jam, 2 jam, 3 jam terlewat. Sekarang jam setengah 10 Mrs.Anggrea baru datang. Dan saat itu Mrs., dan Mr.Andreas, Kak Sisca dan terutama Fai pergi menuju ke Bandara menggunakan mobil pribadinya yang dikendarai oleh Supirnya. Sesampainya di Bandara, Mom dan Dad mencium kening Fai dan Sisca. Dan naiklah Mom dan Dad ke Pesawat takut tertinggal pesawat. Disitu, Fai dan Kak Sisca bersamaan sambil berteriak “Mom, Dad selamat tinggal! Cepatlah datang ke sini lagi!” berteriak sambil menangis, dan mereka langsung memeluk Mrs.Anggrea. Sesampainya di Rumah, Fairy dan Kak Sisca memasuki kamarnya dan menangis tiada henti. Mungkin karena jarang ditinggal oleh Mrs., dan Mr.Andreas, jadi mereka tidak terbiasa seperti ini. Kasihan sekali melihatnya, Mrs.Anggrea mengetuk pintu kamar Kak Sisca dan Fairy. Terlihat mereka berdua sedang menangis tersedu-sedu. Walaupun begitu, Fairy akan tetap melanjutkan petualangannya nanti bersama kelompoknya.

Rabu, 14 Desember 2011

SURAT KASIH SAYANG IBU

Anakku...

Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu?
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak...
Engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata

Anakku...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu

"Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga..."


Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia

Saat itulah...
Saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita
Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku...
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku...
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku...
Hidup memang pilihan...
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak...
Maafkan ibu...
Maafkan ibu...
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang

Percayalah nak...
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu

Percayalah nak...
"Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu..."