Sabtu, 30 Juli 2016

Apalah Dayaku

Bukan aku tak menghargai, tapi diri ini saja yang lemah.



Apalah dayaku, manusia yang hidup di masa Islam sebagai buih
Iman yang rapuh.
Jiwa yang mudah galau.
Hati yang mudah berbalik pada hawa nafsu.
Aku, hanya manusia lemah yang coba untuk mengendalikannya.



Kendalikan lisanmu, lisanku.
Sebab, hati ini mudah lupa.
Pujianmu, gantilah dengan doa.
Doakan aku agar dapat hidayah. Mudah istiqamah.
dalam ketaatan.
Sebab, diam dalam doamu, kembali padamu.
Dan, kelak depanmu, depanku, berjalan bersama.



Jagalah pujianmu. Sungguh. Diri ini tak sanggup. Bersembunyi.
Bersembunyi dari banyaknya aib yang ditutupi oleh-Nya.

Dan Ali bin Abi Thalib saja berkata, "Kalau ada yang memuji dirimu di hadapanmu,
akan lebih baik bila kamu melumuri mulutnya dengan debu, dari kamu terbuai oleh pujiannya."