Selasa, 15 Maret 2016

Hadiah atau Malapetaka?

Cinta memang akan menjadi tema kehidupan yang takkan pernah usang untuk dibahas. Apalagi di kalangan muda, cinta merupakan tema pokok dalam kehidupan mereka. Pada masa muda inilah biasanya seorang insan mencicipi manisnya cinta sekaligus merasakan bagaimana rasanya pahit putus cinta. Dengan fakta biologis yang terdapat pada masa puber, cinta dapat menjadikan seseorang menuju ke arah positif atau justru sebaliknya, membawa pelaku cinta ke arah negatif bahkan ada yang berakhir dengan bunuh diri. Penulis selalu beranggapan bahwa cinta tak pernah menyakiti, cinta juga takkan pernah menyesatkan seseorang pada keburukan. Untuk itu, perlu kita kaji arti cinta yang kadang jarang kita pahami.



CINTA adalah sebuah HADIAH.



Kita harus menyadari bahwa cinta adalah sebuah hadiah, sebuah kado yang Tuhan berikan kepada kita, yang Tuhan titipkan melalui orang yang kita cinta. Ibaratnya, kamu mendapat kiriman hadiah dari Tuhan yang dikirimkan melalui kurir, maka kepada siapa kita seharusnya berterimakasih pertama kalinya? Jawabnya tentu Tuhan. Ya, Tuhan yang memberi cinta, maka berterimakasihlah kepada Tuhan atas pemberian agung-Nya. Jika kamu berfikir benar, maka kamu tidak akan mengambil tindakan-tindakan bodoh yang tidak akan sesuai dengan kehendak Allah apalagi jika kamu berkata bahwa semua yang dilakukan atas nama cinta

Semakin dirimu dicintai dan mencintai orang yang kamu cinta, maka seharusnya kamu semakin bersyukur dan semakin berterimakasih kepada Tuhan, kamu akan semakin dekat dengan Tuhan, kamu akan semakin mencintai Tuhan, bukan justru semakin melupakan-Nya.

Begitu indah jika cinta menjadi jembatan atau jalan untuk dapat mencintai sang Maha Cinta. Namun yang terjadi justru sebaliknya, semakin cinta kita pada manusia, semakin lupa kita pada Tuhan. Jangan heran jika dengan alasan cinta, seseorang melakukan hal negatif atas nama cinta juga kita sering melawan kehendak orang tua, Tuhan kita sisihkan demi seorang manusia yang tak pernah memberi kita nafas, yang tak pernah memberi kita kehidupan, demi seorang manusia yang tak perduli kemana kita akan berakhir, syurga / neraka.

Bahkan kita terkadang melupakan orangtua demi seorang manusia yang tak pernah mempertaruhkan nyawanya seperti Ibu bertaruh nyawa ketika melahirkan kita, kita melupakan seorang Ayah yang setiap hari membanting tulang untuk hidup kita, demi seorang manusia yang belum tentu menjadi pasangan abadi kita. Kita sering melupakan Ibu kita yang rela memandikan kita, rela terbangun ditengah malam untuk menyusui kita demi seorang manusia yang kadang sibuk dengan urusannya sendiri.


Cintailah orang yang anda cinta, tapi jangan pernah lupakan Tuhan dan orangtuamu
Cintailah orang yang anda cinta,
Agar semakin besar cintamu padanya semakin dekat pula kau pada Tuhanmu, semakin dekat pula kau pada orangtuamu.
Cinta yang sejati mengajarimu kebaikan, bukan melulu pada kebahagiaan sesaat
Cinta yang sejati menunjukanmu jalan Syurga
Bukan tega menjebloskanmu ke dalam siksa api neraka.

Catatan ini bukan untuk ditujukan kepada spesifik orang, namun hanya sekadar menjadi alarm penting, bagi saya terutama.
Semoga renungan catatan singkat ini bermanfaat untuk diri saya dan sobat-sobat sekalian. Salam Cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar