Selasa, 17 Maret 2015

17th

Kembali lagi di blog Retno Dewi Riani. Kali ini saya mau bercerita apa yang saya lakukan hari ini, tanggal 17 Maret 2015. Dari tanggalnya sih menurut saya tidak terlalu istimewa juga, tapi momen yang terjadi membuat hari lebih berwarna.

Matahari pagi terbit di ufuk timur mengawali kebahagiaan hari selasa. Tertidur lelap sangat nyeyak sulit untuk bangkit dari tempat tidur. Iya sekolahku libur sehingga bisa bersantai untuk tidak tergesa-gesa berangkat ke sekolah.

Awalnya ingin melanjutkan kepulasan tidur, namun terhalangi oleh suatu kegiatan dimana saya tidak tahu akan menjadi hari yang indah atau bahkan mengurangi mood di hari ini.
Pukul 10.00, tim kerja dalam proyek film kelas saya (XI MIA-2) diharuskan berkumpul di Alun-Alun Kota Serang. Sangatlah malas untuk menghadiri kegiatan seperti ini, karena bisa dipastikan bahwa akan sedikit yang bisa hadir. Perasaanku benar, hanya 17 orang yang hadir dari 38 orang di kelas saya. Membosankan, akhirnya saya berjalan bersama 2 rekan lainnya menuju tempat makanan yang tidak jauh dari situ karena memang belum sarapan. Berjalan sambil bercerita, ternyata jauh juga tapi tidak terasa sudah sampai juga.

Setelah membeli makanan, kami bertiga kembali ke Alun-alun, menunggu orang yang akan datang. Lamanya menunggu saya bermain handphone sambil berchatting du Whatsapp dengan orang yang sudah lama saya suka, tapi sempat hilang rasa juga, hehe. Beberapa menit kemudian, 2 anak laki-laki dari tim properti datang menggunakan motor dan berbicara bahwa properti yang diinginkan sulit untuk ditemukan, alhasil setelah mendapat petunjuk dari ketua pelaksana dan ketua umum, mereka pergi kembali untuk mencari.

Lalu, salah satu suara handphone teman saya berbunyi, cukup mengganggu dalam keadaan diskusi seperti ini, diangkatlah handphone tersebut. Dan suara panik terdengar dari seberang sana, 'kita dikejar polisi'. Dia bilang, 'Sekarang udah masuk gang kecil, bantuin nih motor gua rusak abis ngebut tadi ngehindarin polisi'. Demi apa, saya terus tertawa bersama yang lainnya. Panggillah saja Aban. Aban ini meminta tolong pada anak lelaki untuk menjemputnya dan menyetep motornya agar bisa dinyalakan kembali mesinnya. Sudah selesai, mereka kembali ke Alun-alun untuk menyelesaikan kendala dalam proyek film ini.

Hari mulai sore, tim lokasi mengajak saya untuk ikut berkeliling mencari lokasi. Saya ikut, awalnya mencari lokasi cafe dan rumah kosong (karena memang proyek film kelas saya tentang Psychopath - Mystery). Namun, pada satu titik kami berhenti, sebut saja di rumah Bison. Terlalu lama berdiskusi, saya izin untuk kembali melakukan rutinitas setiap pukul 4 sore, menjemput adik. Ya, saya bilang saya akan menyusul nanti.

Saya kembali berkendara untuk menyusul apa yang saya janjikan tadi. Tim Lokasi berada di basecamp Tim Script Maker. Baru saya masuk ke dalam, udah lihat orang debat aja. Akhirnya saya cari makanan yang udah disediain sama yang punya rumah ini - Cao (Basecamp TSM). Tapi, saya juga diajak untuk menyeduh mie gelas dengan Mahli, php-ers di kelas saya. Actually, kita berdua daripada pusing dengar orang debat ga selesai-selesai kan mending makan, kenyang, gratisan lagi hahaha. 'Anggap saja rumah sendiri ya, Cao' sahutku. 'iya gapapa, udah biasa. Ambil juga tuh kue, yang ini udah dicoba belum? Tinggal satu nih' jawabnya sambil bercanda.

Akhirnya saya pulang ketika Tim Lokasi juga pulang meninggalkan rumah Cao tadi. Saya bergegas menuju rumah, dan membereskan isi rumah apa yang harus dibereskan. Pandangan saya tertarik pada aplikasi Whatsapp itu, saya buka chatnya. Saya pikir ada chat dari orang yang saya suka. Nyatanya tidak ada. Saya tinggalin handphone di kasur dan hampir tertidur, mungkin karena faktor lelah juga. Handphone bergetar membangunkan saya dan isi chatnya pun sangat mengejutkan. Aldi, orang yang saya suka dari Desember lalu, yang pernah saya ceritakan di blog ini menyatakan perasaannya pada saya. Awalnya saya tidak mau menerimanya, karena jika memang jodoh tidak perlu berpacaran. Cukup berta'aruf dalam Islam. Namun, melihat dari sisi buruk dan sisi baiknya juga, saya ingin menerimanya. Akhirnya resmi kita jadian, hehe. Dan saya baru tahu alasan dia menyatakannya pada tanggal 17, mungkin memang karena awalnya kebetulan, tapi sudah didasari niat ya ternyata dia upload cerita tentang 17 di blognya juga bahwa dia sebenarnya ingin menyatakan perasaan tanggal 17/03 pukul 17.03, kan lucu gitu ya. Berhubung saya jawabnya lama, jadi pukul 17.23. Melihat alasan yang tertera di blognya itu cukup unik, alhasil saya pun ikut bercerita (sekarang ini) tapi dia tidak tahu kalau saya punya blog, hahaha.

Intinya terimakasih 17, hari ini dimulai dari yang 100 menjadi 30 beranjak menuju 50 dan sore hari bertambah menjadi 1000 kebahagiaan. Terimakasih 17, dimana angka 1+7=8 yaitu angka yang tidak ada garis putus dan titik pemberhentian. Semoga langgeng dan tidak melakukan hal sewajarnya yang tidak melewati batas remaja. Aamiin😇




Tidak ada komentar:

Posting Komentar